Purbalingga-Gema lantunan ayat suci Al-Qur'an dan tausiyah menyejukkan hati mewarnai Masjid Rutan Kelas IIB Purbalingga. Di sanalah, para Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) khusyuk mengikuti kegiatan pengajian yang menjadi agenda mingguan penuh makna.
Lebih dari sekadar ritual keagamaan, pengajian ini merupakan salah satu pilar penting dalam pembinaan kepribadian bagi para WBP. Melalui pengajian, mereka diajak untuk merenungkan diri, menguatkan iman, dan menimba ilmu agama sebagai bekal menjalani kehidupan yang lebih baik.
"Mari kita hidupkan ajaran baik para wali untuk mewujudkan masyarakat yang baik, dan bermartabat, " tutur Kyai Masdar, salah satu ustadz yang mengisi pengajian di Rutan Purbalingga.
Pengajian Rutan Purbalingga biasanya diisi dengan tausiah oleh ustadz atau ustadzah yang kompeten seperti Kyai Masdar. Materinya pun beragam, mulai dari kisah-kisah inspiratif para nabi dan sahabat, hingga pemahaman mendalam tentang akidah dan syariat Islam.
Tak hanya mendengarkan tausiah, para WBP juga berkesempatan untuk melantunkan ayat suci Al-Qur'an bersama. Kegiatan tadarus ini menjadi momen bagi mereka untuk menjalin kedekatan dengan Al-Qur'an dan menumbuhkan kecintaan terhadap kitab suci umat Islam.
Bagi para WBP, pengajian memiliki arti yang mendalam. Di tengah keterbatasan ruang gerak dan hiruk pikuk kehidupan rutan, mereka menemukan ketenangan dan pencerahan spiritual melalui lantunan ayat suci dan ceramah penuh hikmah.
Baca juga:
Dialog Akal Sehat UAS dan Rocky Gerung
|
"Pengajian ini memberikan saya harapan dan semangat untuk menjadi lebih baik, " ungkap salah satu WBP yang mengikuti pengajian.
Pengajian Rutan Purbalingga tak hanya bermanfaat bagi para WBP, tetapi juga bagi para petugas rutan. Suasana rutan yang biasanya ramai dan penuh aktivitas menjadi lebih tenang dan damai saat pengajian berlangsung. Hal ini turut berkontribusi pada terciptanya kondisi rutan yang kondusif dan aman.
Lebih dari sekadar kegiatan keagamaan, pengajian Rutan Purbalingga merupakan wujud nyata komitmen pembinaan kepribadian bagi para WBP. Melalui pendekatan spiritual dan keagamaan, diharapkan para WBP dapat menjadi pribadi yang lebih baik dan siap kembali ke masyarakat dengan bekal ilmu dan iman yang kuat.
Di luar momen pengajian, pembinaan spiritual di Rutan Purbalingga juga diwujudkan melalui berbagai kegiatan lain, seperti shalat berjamaah, tadarus Al-Qur'an harian, dan pembinaan keagamaan bagi WBP yang beragama selain Islam.
Upaya pembinaan spiritual ini diharapkan dapat mengantarkan para WBP pada jalan yang benar dan terhindar dari perbuatan tercela. Dengan demikian, mereka dapat kembali ke masyarakat sebagai insan yang berakhlak mulia dan bermanfaat bagi lingkungan.